Metode 50/30/20 Untuk Mengatur Keuangan Kamu
Apakah kamu telah berjuang dengan sekuat tenaga untuk mengatur keuanganmu namun tetap saja berantakan? Mungkin itu saatnya kamu untuk menggunakan metode 50/30/20 agar keuanganmu lebih termanajemen dengan baik.
Kita mengetahui ada sebagian orang yang benar-benar teliti terhadap laporan keuangannya, bahkan sampai membuat catatan di exel segala.
Namun, untuk orang-orang yang tidak terlalu detail dan tidak memiliki kecakapan berlebih tentang keuangan, hal itu lumayan susah untuk dilakukan, sehingga metode keuangan 50/30/20 adalah salah satu yang terbaik.
Apakah Itu Metode 50/30/20?
Metode keuangan 50/30/20 dibuat untuk membantu memanajemen keuangan dengan lebih mudah. Metode ini di populerkan oleh Senator Elizabeth Warren dalam bukunya yang berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan.
Di Indonesia saat ini, pakar-pakar keuangan dan asuransi telah banyak memberikan pengetahuan tentang Metode keuangan 50/30/20.
Metode ini menjadi sangat populer dikarenakan kesederhanaannya sehingga mudah untuk dilakukan oleh seorang awam sekalipun.
Baca Juga: Tips Menghadapi Resesi Ekonomi 2023
Berikut adalah bagan yang bisa memperjelas tentang penggunaan metode 50/30/20:
Lalu Apakah Metode 50/30/20 Adalah Yang Kamu Cari?
Mungkin iya, jika kamu merasa sangat kesusahan untuk mengatur keuanganmu, telah melakukan berbagai hal namun belum juga berhasil, dan keuanganmu masih saja berantakan, maka metode ini bisa menjadi solusimu.
Dengan mulai menerapkan metode 50/30/20 ini untuk memanajemenkan keuanganmu, kamu akan memulai mengetahui pos-pos apa saja yang kamu keluarkan setiap bulan dengan pembagian yang sangat sederhana.
Berikut beberapa hal yang mungkin bisa menjadi pertimbangan kamu untuk memulai atau tidaknya Metode ini.
- Metode Yang Simple dan Luas.
Metode ini dibuat sesederhana mungkin agar bisa membantu kamu untuk memanajemen keuanganmu, maka dalam prakteknya, kamu diberikan fleksibelitas dalam membagi posisi keuanganmu.
Kamu mungkin pernah berbelanja minyak goreng dan beras, lalu sempat bingung, sebaiknya kedua item ini dimasukan ke tempat yang sama atau dibedakan dalam daftar pengeluaran karena memiliki intensitas penggunaan jangka panjang yang berbeda.
Di metode 50/30/20 kamu hanya memiliki 3 pos sehingga kamu lebih leluasa menentukan posisi dalam manajemen keuanganmu, jadi kamu bisa menggabungkan kedua item itu (beras dan minyak goreng) dalam satu pos yang sama karena masuk kedalam kategori pengeluaran wajib, sesimpel itu. - Memposisikan Tabungan Pada Posisi Paling Kecil.
Salah satu hal yang membuat metode 50/30/20 ini populer adalah karena metode ini menempatkan 30% pemasukan untuk pengeluaran yang dikehendaki dan tidak berdasarkan kebutuhan.
Tetapi hal itu justru membuat ruang penyimpananmu menjadi lebih kecil, hanya 20% saja dari pemasukan, lalu apa masalahnya?
Jika kamu sedang mempersiapkan biaya pendidikan untuk anak kamu nanti, dan hasil perhitungamu adalah ternyata memerlukan 20% dari pemasukan mu, maka kamu tidak memiliki uang lain lagi untuk simpanan yang lain, hal ini akan dapat mengganggu tidur nyenyakmu. - Tidak Untuk Jangka Panjang.
Metode 50/30/20 ini disarankan untuk dilakukan oleh pemula dalam mengatur keuangannya, karena simpel dan hanya memiliki 3 ruang pembagian saja.
Namun untuk jangka panjang, metode ini mungkin tidak akan bekerja lebih baik dibanding dengan aturan yang dibuat dengan lebih detail.
Metode 50/30/20 juga tidak cocok untuk semua orang, karena tidak sesuai untuk golongan keuangan tertentu.
Untuk kamu yang memiliki penghasilan dalam kategori menengah, metode ini mungkin akan bisa membuatmu bertahan hidup dengan layak, namun seiring berjalannya waktu saat karir serta pemasukanmu meningkat, menghabiskan uang 30% dari pemasukan untuk membiayai keinginanmu adalah salah satu hal yang cukup ceroboh.
Baca Juga : Tentang Resesi Ekonomi 2023
Kamu tertarik dengan metode keuangan ini dan ingin mencobanya? Maka berikut 3 langkah yang harus kamu lakukan.
- Pastikan Jumlah Total Pemasukan Kamu.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk megikuti metode 50/30/20 adalah dengan mencari tau berapa pemasukan bersih yang kamu bawa pulang setelah dipotong oleh pajak penghasilan.
Kamu bisa mendapatkan informasi pemasukan bersih kamu dalam sebulan dari melihat slip gaji, jika terdapat potongan asuransi kesehatan serta asuransi pensiun yang mungkin ada, kamu bisa langsung memasukan kedua hal itu kedalam pos pembagian keuanganmu. - Tentukan Persentase Keuangan Kamu.
Setelah kamu mengetahui berapa sebetulnya pendapatan bersih kamu dalam sebulan, kamu bisa membuat daftar apa-apa saja yang kamu keluarkan dalam satu bulan.
Misalnya, uang bayar sewa rumah, uang bayar listrik, uang makan dikantin, uang membeli kopi kemasan, uang membayar biaya sekolah anak dan sebagainya.
Tuliskan semua pengeluaran kamu tersebut tanpa terkecuali. Agar lebih terbantu kamu bisa melihat pengeluaran itu di bulan sebelumnya. - Atur Pengeluaran dan Penyimpanan Kamu.
Jika kamu sudah membuat daftar pengeluaranmu dengan lengkap, kamu bisa membuat 3 kategori pembagian keuangan yaitu kategori kebutuhan, kategori keinginan, dan kategori penyimpanan.
Masukan semua pengeluaran wajib jangka pendek kamu kedalam kategori kebutuhan, misalnya bisaya sewa rumah, biaya sekolah anak, biaya listrik, biaya gas, biaya makan dirumah, biaya asuransi kesehatan dan sebagainya.
Lalu masukan semua pengeluaran yang berdarkan keinginan kamu kedalam kategori keinginan, misalnya uang beli kopi dikantin, uang jalan-jalan, uang nonton bioskop dan lain sebaginya.
Terakhir, masukan semua pegeluaran yang berhubungan dengan penyimpanan jangka panjang kedalam kategori penyimpanan, misalnya tabungan hari tua, tabungan biaya pendidikan anak untuk jangka panjang dan sebagainya.
Jika kamu melihat ternyata kategori kebutuhan lebih dari 50% pendapatanmu, kamu bisa memotong sisanya itu di biaya yang ada pada kategori keinginan.
Ingat bahwa metode ini bersifat fleksibel, namun sebaiknya kategori keinginan adalah apa yang bisa kamu ubah-ubah.
wah bagusi ni, mengatur keuangan pakai model rasio ya. Harus dipersiapkan juga untuk investasi ya
ReplyDelete